Jumat, 19 September 2014

JALAN WANITA MENUJU SURGA




Saya pernah mendengar perkataan dari salah satu orang tua di desa, Katanya, "Cinta suami berawal dari lidah dan perut". Ketelatenan seorang istri dalam memberikan hidangan yang memanjakan lidah bagi suaminya , ternyata memang tidak hanya berhasil memikat kasih sayang dan perhatiannya, namun juga terbukti berhasil menghidangkan kebahagiaan bagi rumah tangga kita.
Betapa tidak, suami mana yang tidak akan damai melihat sang istri begitu serius merawat dan melayaninya, serta peduli pada hal terinci termasuk pada jam makannya. Bagi suami yang sangat pintar menghargai, hal ini membuat kekurangan wanita yang menjadi istrinya seolah termaklumi oleh perbuatannya merawat dan menjaga cita rasa lidah sang suami. Dan tentunya bagi si istri, kebahagiaan sudah pasti dituainya karena kesenangan dan ridho suami memanglah menjadi tujuan akhir dari perjuangan wanita muslimah.

Maka, betapa disayangkan jika masih ada beberapa orang yang berfikir bahwa dapur bukanlah tempat modern dalam 'berkarir'. Bahkan sebagian dari mereka dengan ikhlasnya berbagi pahala dengan para pembantu bahkan menyerahkan semuanya keapda pembantu. Beribu alasan kesibukkan dan ketidakmampuan diberikannya, termasuk alasan bahwa zaman sekarang pekerjaan rumah hanya menghambat perkembangan kreatifitas wanita.

Hanya orang-orang yang belum mengerti kedamaian sebuah melayani, yang akan berfikiran bahwa pekerjaan dapur hanya merendahkan wanita. "Di dapur hanya akan membuat masa depan wanita tamat",begitulah pendapat kebanyakan mereka. Namun hal ini berbeda dengan pemikiran para wanita yang menjunjung tinggi sebuah keikhlasan. Melayani bukan berarti memasrahkan diri menjadi pelayan. Melayani berarti meningkatkan derajat diri, dari yang semula hanya berfikir tentang diri sendiri, dengan usaha yang keras dia tanggalkan ego untuk membahagiakan orang lain. Masya Alloh.. ini bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, tapi juga tidak mustahil untuk dijalankan. Wanita ajaib seperti apa yang dapat berbuat seperti ini, kecuali banyak kesibukkan diluar yang menyita waktu mereka, namun seorang wanita sholehah tetap akan memfokuskan bahwa keluarga adalah nomor satu, dan karena memang itulah  tanggung jawab sesungguhnya. Baginya, dari Alloh Sang Maha Penguasa. Pemikirannya akan dengan sadar menggiringnya untuk selalu menyempatkan waktu menyiapkan apa yang dia bisa hidangkan untuk suami tercinta. Selanjutnya, pahala baginyapun akan mengalir dengan deras dan tiket untuk masuk ke dalam surga Alloh, insya Alloh akan mudah di dalam genggaman. 

Memang masih banyak cara untuk membahagiakan suami kita selain dengan memaksakan makanan kesenangan beliau. Namun, adalah cara yang lebih indah untuk memenuhi selera makan mereka selain dengan memenuhinya dengan tangan kita sendiri. Pastilah sebuah kebanggaan bagi kita dapat merawat suami sebagian dari amanah yang kita lakukan dengan tangan kita sendiri, dan menjadikan kita pribadi yang dapat dipercaya dalam menjaga amanah.

Maka jangan pernah menyepelekan titipan Alloh, dan jangan menunggu sampai titipan itu diambil Alloh, barulah kita menyadari kekeliruan kita. Maka sebaiknya kita mulai menumbuhkan rasa malu, saat mengetahui bahwa sang suami cenderung menyukai makanan diluar dan atau buatan orang lain ketimbang makanan kita istrinya sendiri. Memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk belajar, karena sungguh Alloh menyediakan surga bagi hambaNya yang bersungguh-sungguh dalam belajar.

Siapapun engkau wahai saudaraku, apapun kedudukan dan pekerjaan serta kesibukkanmu saat ini, jangan pernah menganggap remeh hasil karya yang terolah dengan tangan kasih sayangmu dari sebuah ruangan kecil bernama 'DAPUR'. Kebahagiaan suami, perhatian dan kasih sayangnya dapat kau ikat dari sana. Apabila memang benar anti mempunyai seorang pembantu, apakah rela jika suamimu menyukai masakan yang dia masak ? bukan hasil dari karya tanganmu sendiri ? relakah kau saudariku ? betapa ribu lipat pahala kau sia-siakan dengan kesibukkanmu. Tentu tidak bukan ? So, mengapa tidak buru-buru memulainya sekarang ?
Selamat berburu pahala Saudariku.. ^-^


[Catatan hamba Alloh yang penuh dosa]

Tidak ada komentar: